Barry Jenkins Tegaskan “Mufasa: The Lion King” dan “The Lion King” 2019 Bukan Film Live-Action

2 minutes reading
Friday, 29 Nov 2024 02:35 0 22 Redaksi

MOVIE, Smart24Movie.com – Sutradara “Mufasa: The Lion King,” Barry Jenkins, telah menjelaskan perdebatan yang berlangsung mengenai apakah film mendatang dan “The Lion King” tahun 2019 termasuk dalam kategori film live-action atau animasi. “Mufasa” berfungsi sebagai prekuel dari remake “The Lion King” arahan Jon Favreau dan menceritakan asal usul Mufasa, ayah Simba, serta pertemuannya dengan seekor singa baik hati bernama Taka, seorang pewaris kerajaan, sebelum memulai petualangan yang epik. Baik remake “The Lion King” maupun “Mufasa” muncul pada saat Disney merilis berbagai remake live-action dari film animasi klasiknya, yang menimbulkan perdebatan tentang status keduanya sebagai film live-action, mengingat bahwa keduanya sepenuhnya diciptakan menggunakan CGI.

Dalam wawancara terbaru dengan GamesRadar+ dan Total Film, Jenkins memberikan pendapatnya mengenai status kedua film tersebut, menyatakan dengan tegas bahwa keduanya bukanlah film live-action. Menurutnya, penggunaan CGI dan upaya para animator untuk menghidupkan karakter seperti Mufasa menunjukkan dengan jelas media yang digunakan dalam film. Berikut adalah komentar Jenkins:

“Ya, ini adalah film animasi. Saya terus berdiskusi dengan para animator yang berusaha memanipulasi model-model fotorealistis ini dengan cara yang lebih ekspresif. Oleh karena itu, saya tidak menganggapnya sebagai live-action; saya melihatnya sebagai animasi. Ini hanya menggunakan alat yang sangat berbeda.”

Baik “Mufasa” maupun “The Lion King” memiliki posisi unik dalam produksi Disney secara keseluruhan. Baru-baru ini, Disney merilis versi remake live-action dari “The Little Mermaid,” “Peter Pan,” dan “Pinocchio,” dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi. Daya tarik dari film-film ini terletak pada upaya mereka untuk menghidupkan kembali kisah-kisah klasik dengan aktor nyata dan, kadang-kadang, latar belakang yang nyata. Sementara itu, “Mufasa” dan “The Lion King” juga melakukan hal yang sama, tetapi lebih terfokus pada animasi karena tema yang diusung.

Meskipun “The Lion King” tahun 2019 mendapatkan skor 51% di Rotten Tomatoes, film tersebut mencapai kesuksesan yang luar biasa di box office, meraup $1,656 miliar secara global. Ini menjadikannya film remake terlaris sepanjang masa dari Disney. Jelas bahwa penonton, terutama yang lebih muda, menikmati pendekatan animasi ini, dan kesuksesan film tersebut kemungkinan menjadi alasan mengapa “Mufasa” mendapatkan lampu hijau. Ada kemungkinan besar bahwa prekuel yang akan datang ini akan meraih tingkat kesuksesan yang sama saat tayang di bioskop pada bulan Desember. (Zilong)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Featured

LAINNYA